TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“PENTINGNYA
PENGETAHUAN MENGENAI
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN BAGI REMAJA”
Oleh :
Nama :
Ni Kadek Ayu Dwi Melati
NIM :
11.1.2.2.1.184
Jurusan :
Pendidikan Bahasa dan Sastra Agama
Prodi :
Pendidikan Bahasa Bali
Kelas/smt :
PBB-C/III (Tiga)
FAKULTAS DHARMA ACARYA
INSTITUT HINDU DHARMA
NEGERI DENPASAR
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Om
Swastiastu,
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat
rahmat Beliaulah paper dengan judul “Pentingnya
Pengetahuan Mengenai Tugas-Tugas Perkembangan Bagi Remaja “ ini bisa selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua pihak dan
buku-buku sumber yang memberi kemudahan kepada penulis dalam
menyusun paper ini. Semoga Ida Sang Hyang
Widhi Wasa membalas semua bantuan yang telah diberikan. Besar harapan penulis agar paper ini dapat menjadi sarana untuk belajar dan memberikan pengetahuan
kepada semua pihak.
Seperti pepatah mengatakan “Tan
Hana Wong Suastianulus“, “tak ada gading yang tak retak”, tak
ada yang sempurna di dunia ini, demikian
pula dengan proses penyusunan hingga selesainya paper ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat memerlukan masukan
atau saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna menjadi yang lebih
baik. Demikian yang dapat penulis sampaikan, sebagai penutup , penulis haturkan paramasanthi,
Om Santih,
Santih, Santih, Om
Denpasar, 02 Januari 2013
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tugas Perkembangan................................................................................................. 4
2.2 Remaja ...................................................................................................................... 5
2.3 Tugas
Perkembangan Remaja ................................................................................... 7
2.4. Pentingnya
Pengetahuan Mengenai
Tugas-Tugas
Perkembangan Bagi Remaja ............................................................ 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................................ 12
3.2 Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan
yang dialami oleh individu memang berbeda-beda atau tidak sama antara individu
yang satu dengan yang lainnya. Ada yang perkembangannya tidak maju menurut umur
bahkan mungkin saja mundur atau menyimpang, tetapi sesuatu yang pasti tentang
perkembangan yaitu bahwa pada dasarnya perkembangan itu tidak meloncat-loncat
atau dengan kata lain, berpindah dari satu fase ke fase berikutnya dengan
teratur. Meskipun berbeda dalam ukuran waktunya antar sesama indvidu.
Setiap fase
atau tahap pada perkembangan individu memiliki tugas-tugas perkembangan, yaitu
kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode
perkembangan tertentu. Jika setiap anak yang berada dalam periode perkembangan
itu dapat memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan cirri-ciri
khas kemampuan bertingkah laku pada peride itu, maka anak tersebut memiliki
perkembangan yang sempurna.
1.2
|
Berdasarkan permasalahan di atas,
rumusan masalah pembuatan makalah ini antara lain :
1. Apa
yang dimaksud dengan tugas perkembangan
?
2. Bagaimanakah remaja itu
?
3. Seperti apakah tugas perkembangan bagi remaja ?
4. Bagaimana
pentingnya pengetahuan mengenai tugas-tugas
perkembangan bagi remaja?
1.3
Tujuan
Tujuan
Umum
Paper
ini bertujuan agar kita mengetahui tugas
perkembangan bagi remaja lebih mendalam,
mengetahui pentingnya
pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan bagi remaja
dan bertujuan agar setelah mengetahui hal terebut, pembaca menjadi terinspirasi
untuk mengaplikasikan tugas-tugas tersebut.
Agar tercipta remaja yang memiliki perkembangan
yang sempurna.
Tujuan
Khusus
Tujuan khusus pembuatan
makalah ini antara lain :
1. Memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan.
2. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan Tugas
Perkembangan.
3. Mengetahui
bahasa seperti apa tugas perkembangan bagi remaja
itu sendiri.
4. Mengetahui
pentingnya pengetahuan mengenai tugas-tugas
perkembangan bagi remaja.
|
1.4 Manfaat
Manfaat
Teoritis
Diharapkan
dengan adanya paper
ini kita semua mengetahui bagaimana
tugas perkembangan bagi remaja. Mengetahui bagaimana remaja itu sendiri. Serta memahami
pentingnya pengetahuan mengenai tugas-tugas
perkembangan bagi remaja
Manfaat Praktis
Setelah
mengetahui teori, akan lebih baik jika kita melaksanakannya. Dengan mengetahui
apa itu Veda, bagaimana kedudukan Veda, jiwa kita terpanggil untuk melaksanakan
ajaran Veda. Mempraktekkan ajaran itu agar kita mampu melaksanakan Dharma agama
dan Dharma Negara.
|
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tugas
Perkembangan
Setiap fase
perkembangan seorang anak, memiliki tugas-tugas perkembangan yang berbeda. Tugas
perkembangan ini sendiri nantinya akan mampu mengubah kepribadian seorang anak.
Jika tugas ini berhasil ia lalukan dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan
itu sendiri akan mampu memberikan kebahagiaan kepada seorang anak.
Robert J. Havighust, menyatakan
bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas-tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini sebagai
ini sebagai social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya
mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan
memperoleh pola perilaku yang disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang
kehidupan.
Berdasarkan pernyataaan
tersebut diatas, maka tugas-tugas dalam perkembangan itu sendiri mempunyai
tiga macam tujuan yang sangat berguna.
a)
Sebagai petunjuk bagi individu untuk
mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu,
b)
Dalam memberi motivasi kepada setiap
individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial
pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka,
c)
Menunjukkan kepada setiap individu
tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari
mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
|
2.2. Remaja
Remaja adalah
sebuah masa dimana seorang anak mengalami masa penjajakan (mengenali diri).
Masa dimana seseorang sekiranya mampu belajar dan mempersiapkan diri untuk
nantinya memasuki masa dewasa. Remaja sebagaimana yang kita ketahui adalah
seseorang yang dalam masanya disebut-sebut sebagai pemilih, masa dimana
seseorang perlahan telah tertarik pada lawan jenisnya, serta mampu untuk
memilih mana hal yang sekiranya baik utuk dirinya.
Sebagaimana yang
terdapat dalam buku karya Wasty Soemanto yang berjudul Psikologi Pendidikan
(2006;76), remaja adalah masa setelah masa pra remaja berakhir. Masa keika
seorang anak mempunyai kebutuhan akan adanya teman atau sahabat yang diharapkan
dapat memahami penderitaan dirinya serta membantunya mengatasi persoalan
pribadinya. Pada tahap ini anak mulai terdorong untuk mencapai pedoman hidup
yang bernilai bagi dirinya.
Dalam tahap ini
(masa remaja) antara anak laki-laki dan anak perempuan terdapat perbedaan yang
mencolok bahkan bertentangan. Beberapa sifat yang berbeda tersebut dapat
dilihat sebagai berikut.
a.
Pada anak remaja
laki-laki :
i.
Aktif dan suka
memberi,
ii.
Suka memberi
perlindungan,
iii.
Aktif meniru
pribadi pujaannya,
iv.
Tertarik kepada
hal-hal yang bersfat abstrak dan intelektual,
v.
Berusaha
menunjukkan diri mampu dan bergengsi.
b.
Pada anak remaja
perempuan :
i.
pasif dan suka
menerima,
ii.
Suka mendapat
perlindungan,
iii.
Pasif tetapi
mengagumi pribadi pujaannya,
iv.
Tertarik kepada
hal-hal yang bersfat kongkret dan emosional,
v.
Berusaha menuruti
dan menyenangkan orang lain.
|
a.
Tipe intelektual
i.
Mampu
mengendalikan diri,
ii.
Bertanggung
jawab, dan
iii.
Berkesadaran
tinggi.
b.
Tipe kalem :
i.
Mampu
mengendalikan diri,
ii.
Bertanggung
jawab, dan
iii.
Berkesadaran
tinggi.
c.
Tipe perenung ;
i.
Dapat
dikendalikan,
ii.
Kurang
bertanggung jawab, dan
iii.
Berkesadaran
tinggi.
d.
Tipe pemuja :
i.
Sukar
dikendalikan,
ii.
Bertanggung
jawab, dan
iii.
Berkesadaran
rendah.
e.
Tipe ragu-ragu
i.
Dapat
dikendalikan,
ii.
Kurang
bertanggung jawab, dan
iii.
Berkesadaran
rendah.
f.
Tipe sok bisa :
i.
Sukar
dikendalikan,
ii.
Bertanggung
jawab, dan
iii.
Berkesadaran
rendah.
g.
Tipe perasa :
i.
Sukar dikendalikan,
ii.
Bertanggung
jawab, dan
iii.
Berkesadaran
tinggi.
h.
Tipe brutal;
i.
Sukar
dikendalikan,
ii.
Kurang
bertanggung jawab, dan
iii.
Berkesadaran
rendah.
|
2.3. Tugas Perkembangan Masa Remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja adalah
sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di sekitarnya.
Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut anak untuk
dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang ada
dihadapannya. Tugas perkembangan masa remaja
difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta
berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa
Kimmel dalam
bukunya yang terbit tahun 1995 menyatakan bahwa seorang
remaja dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya dapat dipisahkan ke dalam
tiga tahap secara berurutan, yaitu
sebagai berikut.
Tahap yang pertama adalah remaja awal,
di mana tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikannya sebagai remaja
adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya
secara lebih efektif. Hal ini karena remaja pada usia tersebut mengalami
perubahan-perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang
meliputi tinggi badan, berat badan, panjang organ-organ tubuh, dan perubahan
bentuk fisik seperti tumbuhnya rambut, payudara, panggul, dan sebagainya.
Tahapan yang kedua adalah remaja madya,
di mana tugas perkembangan yang utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi
dari orang tua, terlibat dalam perluasan hubungan dengan kelompok baya dan
mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan; dan belajar menangani
hubungan heteroseksual, pacaran dan masalah seksualitas.
Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir,
di mana tugas perkembangan utama bagi individu adalah mencapai kemandirian
seperti yang dicapai pada remaja madya, namun berfokus pada persiapan diri
untuk benar-benar terlepas dari orang tua, membentuk pribadi yang bertanggung
jawab, mempersiapkan karir ekonomi, dan membentuk ideologi pribadi yang di
dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
|
Seorang ahli psikologi yang dikenal luas dengan teori-teori tugas-tugas perkembangan, Havighurst, menyatakan bahwa tugas-tugas perkembangan seorang remaja adalah sebagaip berikut:
a. Menerima
keadaan fisik dirinya sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.
Walaupun kedengarannya sederhana dan mudah diucapkan, menerima keadaan fisik
diri sendiri sering kali menjadi masalah yang cukup besar bagi remaja. Banyak
di antara kita yang sulit menerima kenyataan bahwa kita berkulit gelap atau tidak
setinggi dan selangsing teman sebaya. Perasaan tidak puas ini kemudian membuat
kita selalu dilanda perasaan minder, sehingga malas bergaul apalagi pergi ke
pesta. Perasaan ini menutupi kenyataan, misalnya bahwa kita sebetulnya punya
sepasang mata yang indah. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya fokuskan perhatian
ke kelebihan kita dan jadikan itu sebagai daya tarik. Selain itu, hilangkan
dari pikiran apa yang selama ini selalu ditanamkan oleh lingkungan kita, bahwa
cewek harus cantik, putih, tinggi, dan langsing untuk dapat disebut sebagai
cewek sejati, sedangkan cowok harus berbadan kekar, berbulu, dan bersuara dalam
untuk bisa dikatakan jantan. Karena, kalau kita memang enggak punya gen untuk
dapat berpenampilan seperti itu, kita cuma jadi gelisah dan enggak puas diri
selamanya, sehingga lupa bahwa kita punya banyak potensihdiri.
b.
|
c. Mencapai
suatu hubungan dan pergaulan yang lebih matang antara lawan jenis yang sebaya.
Sehingga, remaja akan mampu bergaul secara baik dengan kedua jenis kelamin,
baik laki-laki maupun perempuan. Kemampuan untuk mencapai tugas perkembangan
ini juga dipengaruhi oleh banyaknya interaksi yang dialami seorang remaja
dengan orang-orang dari kedua jenis kelamin. Tapi, hal ini sama sekali tidak
berarti bahwa kalau kita sekolah di sekolah khusus cowok atau khusus cewek,
kemampuan kita untuk bergaul secara matang dengan jenis kelamin lain akan
terganggu. Karena di sekolah kan juga ada guru, petugas perpustakaan dan
kebersihan dari jenis kelamin lain, dan kita juga berinteraksi dengan mereka.
Selain itu, pergaulan tidak terbatas di sekolah saja. Ketika kita pulang, di
rumah dan di lingkungan sekitar juga terdapat kenalan pria dan wanita. Jadi,
temen-temen di SMU Tarakanita, SMU Pangudi Luhur, ataupun sekolah khusus
lainnya, enggak perlu khawatir. Kemampuan untuk berinteraksi dengan seimbang
itu hanya dapat terganggu apabila kita sendiri yang memang menciptakan batasan
untukobergaul.
d. Dapat
menjalankan peran sosial maskulin dan feminin. Peran sosial yang dimaksud di
sini adalah seperti yang diharapkan masyarakat, dan bergeser sesuai dengan
peralihan zaman. Apabila pada zaman dahulu secara sosial dianggap baik bila
laki-laki mencari nafkah di luar rumah sedangkan perempuan mengurus rumah tangga,
dengan timbulnya kesadaran akan kesetaraan jender sekarang ini tidak harus
demikian. Sehingga, yang paling penting untuk dipahami adalah sebagai anggota
dari satu jenis kelamin, kita jangan sampai kemudian merasa berhak untuk
mensubordinasi atau memperlakukan anggota jenis kelamin lain secara buruk atau
semena-mena, baik di publik (masyarakat) maupun domestik (rumahotangga
e. Berperilaku
sosial yang bertanggung jawab. Idealnya, seseorang tentu diharapkan untuk
berpartisipasi demi kebaikan atau perbaikan di lingkungan sosialnya, namun bila
hal itu belum bisa dijalankan, minimal yang harus dilakukan adalah tidak
menjadi beban bagi masyarakat atau lingkungan sosialnya. Karena itulah, remaja
yang terlibat tawuran sampai menghancurkan fasilitas umum tentu tidak dapat
dianggap telah melampaui tugas perkembangan yang satu iniodenganosukses
f.
|
g. Mempersiapkan
perkawinan dan membentuk keluarga. Dengan dilaluinya tugas perkembangan yang
telah disebutkan tadi yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk bergaul dengan
sesama maupun lawan jenis, diharapkan pergaulan ini akan dapat membawa ke
langkah selanjutnya yaitu untuk memilih pasangan hidup yang sesuai dan mulai
mempersiapkan diri membentuk keluarga
h. Memperoleh
perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku sesuai
dengan norma yang ada di masyarakat. Keberhasilan remaja melaksanakan tugas
perkembangan ini ditandai dengan, misalnya, kesuksesannya meredam serta
mengendalikan gejolak emosi maupun seksualnya sehingga dapat hidup sesuai
dengan norma dan etika yang berlaku. Untuk dapat memperoleh konsep diri yang
memegang seperangkat nilai ini, remaja dapat memiliki role model atau seseorang
yang dijadikan tokoh idola yang tingkah lakunya kemudian diteladani.
|
2.4. Pentingnya Pengetahuan Mengenai Tugas-Tugas Perkembangan Bagi Remaja
Remaja, sebagaimana yang dipaparkan di atas merupakan
seseorang yang dalam masanya disebut-sebut sebagai pemilih, masa dimana anak
mampu untuk memilih mana hal yang sekiranya baik utuk dirinya. Masa keika
seorang anak mempunyai kebutuhan akan adanya teman atau sahabat, tahap ketika
anak mulai terdorong untuk mencapai pedoman hidup yang bernilai bagi dirinya.
Dipaparkan pula
tadi bahwa tugas perkembangan itu seniri mampu mengubah kepribadian seorang
anak. Jika tugas ini berhasil ia lalukan dengan baik, maka tugas-tugas
perkembangan itu sendiri akan mampu memberikan kebahagiaan kepada seorang anak.
Sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri
individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Bayangkan saja, ketika seorang
remaja tidak mampu melaksanakan tugas-tugas perkembangan ini dengan baik, maka
apa yang akan terjadi? Kita ambil saja contoh ketika seorang remaja tiak berhasil
menjalankan tugas “Menerima keadaan fisik dirinya
sendiri dan menggunakan tubuhnya secara lebih efektif.” Misalnya seorang remaja putri yang berkulit hitam,
merasa minder setiap kali berada diantara gadis-gadis yang berkulit putih. Hal
ini akan membuat rasa kecewa dalam dirinya sendiri, sehingga tidak mampu meihat
kelebihnnya sendiri. Kegagalan ini juga akan menghambat pertumbuhannya menuju
kedewasaan, mengingat bahwa masa dewasa adalah masanya berinteraksi lebih
serius lagi.
Beranjak dari hal tersebut,
maka tugas-tugas perkembangan ini sangat penting dalam pembentukan karakter
seorang remaja. Melalui tugas-tugas perkembaangan itu sendiri, seorang remaja
akan mampu menjadi remaja yang lebih baik. Apabila tugas-tugas ini mampu
dilaksanakan dengan baik, maka niscahya seorang remaja akan siap melangkah ke
tahap tugas selanjutnya, yaitu masa dewasa.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Remaja adalah masa keika seorang anak mempunyai kebutuhan
akan adanya teman atau sahabat, tahap ketika anak mulai terdorong untuk
mencapai pedoman hidup yang bernilai bagi dirinya. Tugas perkembangan itu
seniri mampu mengubah kepribadian seorang anak. Jika tugas ini berhasil ia
lalukan dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan itu sendiri akan mampu
memberikan kebahagiaan kepada seorang anak. Sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam
menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas
perkembangan ini sangat penting dalam pembentukan karakter seorang remaja.
Melalui tugas-tugas perkembaangan itu sendiri, seorang remaja akan mampu
menjadi remaja yang lebih baik. Apabila tugas-tugas ini mampu dilaksanakan
dengan baik, maka niscahya seorang remaja akan siap melangkah ke tahap tugas
selanjutnya, yaitu masa dewasa.
3.2 Saran
Sebagai seorang remaja hendaknya mampu melakukan tugas-tugas
perkembangan masa remaja denan baik, mengingat bahwa hal tersebut mampu membuat
kita lebih mudah menentukan pilihan, serta membuat kita siap melangkah ketahap
dewasa.
|
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.
Rahmah,
Elfi Yuliani. 2005.
Psikologi Perkembangan. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press.
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Syah,
Muhibbin. 1995.
Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan
Baru. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Yusuf,
Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak
Dan Remaja. Bandung : Pt Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar